Rokok dalam pandangan Islam apakah dilarang ? HALAL atau malah HARAM ?
Sudah
bukan hal yang tabu apabila berbicara mengenai rokok, sebagian besar masyarakat
Indonesia yang kita temui di luar rumah seperti di jalan , di tempat makan, di
tempat nongkrong anak-anak muda jaman now tidak lepas dari rokok. Padahal sebenernya
mereka tahu gak sih bahaya atau efek dari rokok tersebut ? Dan apakah halal ??
Yuk disimak….
Indonesia kini berada
dalam jajaran Negara “DARURAT ROKOK DAN
NARKOBA” karena jumlah pengisap rokok menduduki peringkat ketiga sedunia
setelah Cina dan India. Waah bagaimana nih tanggapan kita sebagai warga
Indonesia, haruskah senang atau malah kecewa ya ? kalau saya sendiri kecewa,
karena saya sangat tidak suka dengan asap rokok apalagi sampai kehirup!
Kalian
tahu gak sih kalau ternyata mayoritas ulama telah mengharamkan rokok. Tapi sayangnya fatwa MUI mengenai rokok kurang
bahkan sangat tidak berdampak signifikan terhadap para perokok. Padahal peringatan
yang berada di bungkus rokok sendiri itu sangat menegaskan bahwa rokok dapat
membahayakan si perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitar. Sudah saatnya
semua pihak berfikir ulang bahwa merokok itu bukan cara hidup sehat. Nabi Muhammad
SAW pernah memberi nasihat kepada kita bahwa kita sebaiknya meninggalkan apa
saja yang tidak berguna atau tidak memberi manfaat.
Nah selanjutnya ini ada
6 dasar pertimbangan yang perlu direnungkan kembali mengenai perilaku yang
seolah-olah menjadi halal (padahal haram),
1.
Merokok termasuk kategori perbuatan
khabaits (buruk,kotor,menjijikkan) dalam QS al-A’raf/7: 157
2.
Merokok menjatuhkan diri kedalam
kebinasaan (QS an-Nisa /4:29)
3.
Merokok membahayakan diri
4.
Mengandung unsur racun yang membahayakan
dalam jangka panjang
5.
Membahayakan kesehatan
6.
Merokok bertentangan dengan unsur-unsur
tujuan syariah
Nah
sekarang saatnya kalian berfikir ulang deh buat merokok karena tidak ada
manfaatnya, selain membahayakan kesehatan merokok juga menghabiskan uang kita
dengan sia sia. Bayangkan apabila uang untuk merokok di alihkan untuk suatu
yang lebih penting, pasti lebih bermanfaat bukan untuk diri sendiri ?
Komentar
Posting Komentar